Tim BSIP Jakarta Monitoring Potensi Sumberdaya Air untuk Lahan Sawah di Jakarta Utara
Jakarta -- Tindak lanjut Pompanisasi 2018, BSIP Jakarta yang diwakili oleh Affan Rafandi sebagai Penyuluh Pertanian dan Agung Safruddin sebagai staf Tim Kerja DSIP, melakukan validasi ke Gapoktan Rorotan Jaya yang berlokasi di Jakarta Utara pada hari Selasa, 5 Maret 2024. Kegiatan didampingi Penyuluh Sudin KPKP untuk Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Ipadina dan Darifta. Pertemuan terkait Pompanisasi 2018 dilakukan dengan Poktan Maju Bersama yang diketuai H. Sihabuddin yang sekaligus menjadi Ketua Gapoktan Rorotan Jaya, H. Sirojuddin Abas selaku ketua Poktan Tani Maju dan Bapak Maruloh Ketua Poktan Maju Bersama selaku sekretaris Gapoktan.
Dari hasil verifikasi di lapangan maupun pihak PSP Kementerian Pertanian, pada tahun 2018 tidak ada bantuan Pompanisasi maupun mesin traktor dari Kementerian Pertanian. Adapun bantuan Pompanisasi dan mesin traktor berasal dari mitra petani yang lain. Pada kunjungan kali ini juga dilakukan pendataan ulang seperti wilayah lainnya.
Poktan Maju Bersama memliki lahan garapan seluas 40 ha, memiliki 2 mesin pompa air, 1 mesin air dari tahun 1991 yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, 1 mesin masih eksisting ber label “HONDA” dengan ukuran pipa 2 inch, dan hand tractor yang kondisinya pun sudah rusak.
Lain halnya dengan Poktan Makmur Bersama yang harus menyewa mesin pompa dan traktor untuk mengelola lahan garapan seluas 20 ha. Sebelumnya, lahan yang digarap sekitar 35 ha, namun 15 ha lainnya harus ditimbun dengan tanah karena selalu digenangi air (banjir). Hingga saat ini, lahan tersebut menjadi lahan tidak tergarap, karena masih bermasalah.
Kondisi serupa di Poktan Tani Maju, hand tractor tersedia namun dalam kondisi rusak. sehingga Poktan ini harus menyewa mesin traktor dan mesin pompa air untuk mengairi lahan seluas 40,7 ha. Pak Abas, panggilan akrab ketua Potan Tani Maju, sebelumnya memiliki tanah garapan hampir 100 ha. Luas garapan berkurang, karena sekitar 60 ha telah dijadikan kuburan untuk para korban Covid-19. Dari luas lahan 40,7 ha, 10 ha sudah ditanami dan sekarang masuk fase vegetatif, serta 3 ha sudah digunakan untuk penyemaian.